Sabtu, 26 Februari 2011

Karya Ilmiah Remaja




PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, DAN PENGULANGAN MATERI PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS II MA AL ASROR GUNUNG PATI



OLEH:
MARDYANA MARDIN
XII IPA 3

SMAN 12 MAKASSAR
2010-2011



LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama                        : Drs. Abbas Pandi
Jabatan          : Kepala Sekolah SMA Negeri 12 Makassar
NIP                 : 19541231 198303 1 231
Menerangkan bahwa:
Nama                        : Mardyana Mardin
Kelas              : XII IPA 3
No.urut          : 18
Menyatakan bahwa siswi dengan nama diatas, telah selesai melakukan pengeditan suatu Karya Ilmiah untuk pelajaran Muatan Lokal, dengan judul “PENGARUH KESIAPAN BELAJAR DAN PENGULANGAN MATERI PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS II MA AL ASRO GUNUNG PATI

Karya Tulis yang diedit ini, kami sahkan dan dapat digunakan sebagai referensi untuk pembaca. Demikian pengesahan ini di buat untuk dapat diinginkan sebagaimana mestinya. 
 
Makassar 22 November 2010    
                                                                                                         
  Kepala SMA Negeri 12 Makassar                                          Guru Pembimbing


 Drs. Abbas Pandi                                                                 Dra.Herlina Sulaiman
NIP.19541231 198303 1 231                                            NIP.19621018198603 2 012




KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah Rabbil Alamin, kata terindah sebagai ungkapan rasa syukur penulis atas petunjuk dan rahmat Allah SWT, sehingga penulis mampu menyelesaikan Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang berjudul “PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, DAN PENGULANGAN MATERI PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS II MA AL ASROR GUNUNG PATI TAHUN PELAJARAN 2004/2005” .

Kesempurnaan hanyalah milik yang Maha Sempurnah, Allah SWT, oleh karena itu Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah (KIR) ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritikan dan saran yang bersifat membangun sangatlah penulis perlukan demi kesempurnaan penulisan Karya Ilmiah (KIR) ini.
Penulis menyadari pula bahwa dalam penyusunan Karya Ilmiah (KIR) tidak terlepas dari dukungan, bimbingan dan bantuan dari semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat :
1.         Orang tua kami yang senantiasa memberi dukungan moral maupun materi kepada kami.
2.         Drs. Abbas Pandi sebagai Kepala SMA Negeri 12 Makassar.
3.         Dra. Herlina Sulaiman selaku guru pembimbing dalam penulisan Karya Ilmiah (KIR) ini.
4.         Teman-teman yang telah banyak memberikan masukan dalam menyusun karya ilmiah (KIR) ini, dan
5.         Semua pihak yang bersedia kami wawancarai guna meminta pendapat dan sarannya dalam menyusun karya ilmiah ini.




Dan akhirnya kepada Allah jualah penulis memohon balasan yang berlipat ganda, semoga Karya Ilmiah (KIR) PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, DAN PENGULANGAN MATERI PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS II MA AL ASROR GUNUNG PATI TAHUN PELAJARAN 2004/2005”  dapat berguna dalam perkembangangan kreativitas dan peningkatan aktivitas bagi kita semua.





Makassar, 22 Januari 2011


     Pengedit



DAFTAR ISI
                                                                                                                            Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................         i
LEMBAR PENGESAHAN…….....................................................................        ii
KATA PENGANTAR………….....................................................................        iii
DAFTAR ISI…................................................................................................         iv
DAFTAR TABEL...........................................................................................         xii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................         xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................        1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................         3
C. Tujuan Penelitian .........................................................................................          3
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................         3
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Landasan Teori…………………………………………………………….         5
1. Kesiapan Belajar ......................................................................................          5
2. Pengulangan Materi Pelajaran...................................................................         8
3. Belajar.................. ....................................................................................         9
4. Hasil Belajar..............................................................................................         13
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .....................................         14
6. Mata Pelajaran Ekonomi ...........................................................................        20
7. Kerangka Berfikir......................................................................................         21
B. Hipotesis Penelitian.......................................................................................         22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Populasi ........................................................................................................         23
B. Sampel ..........................................................................................................         23
C. Variabel Penelitian .......................................................................................           24
D. Metode Pengumpulan Data .........................................................................            25
E. Validitas dan Reliabilitas...............................................................................            26
F. Metode Analisis Data .................................................................................             27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian...........................................................................................             31
B. Pembahasan ................................................................................................           35
BAB V PENUTUP
A. Simpulan......................................................................................................          38
B. Saran............................................................................................................          38
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................           39
BIODATA PENGEDIT…………………………………………………….           40



DAFTAR GAMBAR
   Halaman
Tabel 1. Grafik Uji Normalitas ..................................................................................35
Tabel 2. Grafik Uji Heteroskedastisitas .....................................................................36


DAFTAR TABEL
   Halaman
Tabel 1. Populasi dan Sampel .................................................................................  24
Tabel 2. Hasil Analisis Deskriptif Kesiapan Belajar .................................................   31
Tabel 3. Hasil Analisis Deskriptif Motivasi Belajar ..................................................   32
Tabel 4. Hasil Analisis Deskriptif Pengulangan Materi Pelajaran..............................    33
Tabel 5. Nilai Ulangan Umum....................................................................................34




BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses yang dapat mengubah obyeknya.Pendidikan bersifat dinamis, melalui pendidikan kita dapat mempertahankan atau mengembangkan nilai-nilai yang kita kehendaki sesuai dengan usahausaha pengembangan manusia seutuhnya. Melalui pendidikan sebagai suatu sistem kita dapat memiliki tata kehidupan masyarakat yang kita kehendaki seperti yang tertuang dalam ketetapan MPR No IV / MPR / 78 yang berbunyi:
“Pendidikan nasional berdasarkan atas Pancasila dan bertujuan untuk meningkatkan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdaan, ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusiamanusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersamasama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”.
Oleh karena itu, pendidikan nasional harus dapat mempertebal iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperdalam rasa cinta tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial. Untuk itu, perlu dikembangkan iklim belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri serta sikap dan perilaku yang inovatif dan kreatif. Pengembangan iklim belajar dan mengajar tersebut pada akhirnya dapat menentukan keberhasilan suatu kegiatan belajar mengajar.
Dalam proses pendidikan titik beratnya terletak pada pihak anak didik yaitu akan terjadi proses belajar yang merupakan interaksi dengan pengalaman-pengalamannya. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
Hasil belajar dipengaruhi oleh kesiapan belajar, motivasi belajar dan pengulangan materi pelajaran sesuai dengan pendapat Darsono (2000:26) mengemukakan bahwa prinip-prinsip belajar adalah hal-hal yang sangat penting yang harus ada dalam suatu proses belajar dan pembelajaran. Kalau hal-hal tersebut diabaikan, dapat dipastikan pencapaian hasil belajar tidak optimal. Prinsip-prinsip belajar meliputi: kesiapan belajar; perhatian; motivasi; keaktifan siswa; mengalami sendiri; pengulangan; materi pelajaran yang menantang; balikan dan penguatan; serta perbedaan individual. Pengajaran dikatakan berhasil atau tidak secara umum dapat dilihat dari dua segi, yakni kriteria ditinjau dari sudut proses pengajaran itu sendiri dan kriteria yang ditinjau dari sudut hasil atau produk belajar yang dicapai siswa. Sejalan dengan itu maka hasil belajar yang dicapai siswa, banyak dipengaruhi oleh kemampuan siswa, dan lingkungan belajar terutama kualitas pengajaran.
Kondisi semacam ini menimbulkan pemikiran dan keprihatinan, khususnya untuk hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi. Penyebab rendahnya hasil belajar dapat dilihat dari berbagai faktor, diantaranya inteligensi, perhatian, minat, bakat, kesiapan, motivasi, pengulangan materi, faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Kemungkinan hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas II rendah disebabkan dari kesiapan belajar, motivasi belajar dan pengulangan materi pelajaran.
Melihat masalah tersebut, maka penulis mengambil judul “PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN PENGULANGAN MATERI PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS II MA AL ASROR GUNUNG PATI TAHUN PELAJARAN 2004/2005 “.


B.   Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan yang timbul adalah:
1.      Adakah pengaruh kesiapan belajar, dan pengulangan materi pelajaran secara simultan dan parsial terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas II MA Al Asror Gunung Pati Tahun Pelajaran 2004/2005?
2.      Seberapa besar pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar dan pengulangan materi pelajaran secara simultan dan parsial terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas II MA Al Asror Gunung Pati Tahun Pelajaran 2004/2005?

C. Tujuan Penelitian
     Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar dan pengulangan materi  pelajaran secara simultan dan parsial terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas II MA Al Asror Gunung Pati Tahun Pelajaran 2004/2005.
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar dan pengulangan materi pelajaran secara simultan dan parsial terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas II MA Al Asror Gunung Pati Tahun Pelajaran 2004/2005.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu ekonomi, khususnya tentang pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar dan pengulangan materi pelajaran.


2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis dan dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapat dari bangku kuliah serta dapat digunakan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi pada Universitas Negeri  semarang.
b. Bagi Fakultas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan perbandingan bagi pembaca yang sedang mengadakan penelitian
c. Bagi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai tambahan bahan pustaka mengenai pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar dan pengulangan materi pelajaran terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi. Hasil penelitian juga dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan bagi guru khususnya guru ekonomi untuk memperhatikan dan memacu kesiapan belajar, motivasi belajar dan pengulangan materi pelajaran pada siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.




BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Kesiapan Belajar
a. Pengertian Kesiapan
Menurut Slameto (2003:113) mengemukakan kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk member respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh atau kecenderungan untuk memberi respon.
Menurut Thorndike yang dikutib dalam Slameto (2003:114) kesiapan adalah prasyarat untuk belajar berikutnya. Menurut Hamalik (2003:41) kesiapan adalah keadaan kapasitas yang ada pada diri siswa dalam hubungan dengan tujuan pengajaran tertentu.

b. Faktor-faktor Kesiapan
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan belajar siswa. Di bawah ini di kemukakan faktor-faktor kesiapan belajar dari beberapa pendapat, yaitu sebagai berikut:
1) Menurut Darsono (2000:27) faktor kesiapan meliputi:
a) Kondisi fisik yang tidak kondusif
Misalnya sakit, pasti akan mempengaruhi faktor-faktor lain yang dibutuhkan untuk belajar.
b) Kondisi psikologis yang kurang baik
Misalnya gelisah, tertekan, dsb. merupakan kondisi awal yang tidak menguntungkan bagi kelancaran belajar.
2) Menurut Slameto (2003:113) kondisi kesiapan mencakup 3 aspek, yaitu:
a) Kondisi fisik, mental dan emosional
b) Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan
c) Ketrampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari
3) Menurut Djamarah (2002:35) faktor-faktor kesiapan meliputi:
a) Kesiapan fisik
Misalnya tubuh tidak sakit (jauh dari gangguan lesu, mengantuk, dan sebagainya)
b) Kesiapan psikis
Misalnya ada hasrat untuk belajar, dapat berkonsentrasi, dan ada motivasi intrinsik.
c) Kesiapan Materiil
Misalnya ada bahan yang dipelajari atau dikerjakan berupa buku bacaan, catatan dll.
4) Menurut Soemanto (1998:191) faktor yang membentuk readiness, meliputi:
a) Perlengkapan dan pertumbuhan fisiologi; ini menyangkut pertumbuhan terhadap kelengkapan pribadi seperti tubuh pada umumnya, alat-alat indera, dan kapasitas intelektual.
b) Motivasi, yang menyangkut kebutuhan, minat serta tujuan individu untuk mempertahankan serta mengembangkan diri.
Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai dasar indicator kesiapan belajar adalah kondisi fisik siswa, mental, emosional, kebutuhan dan pengetahuan.

c. Prinip-prinsip Kesiapan
1) Menurut Slameto (2003:115) prinsip-prinsip kesiapan meliputi:
a) Semua aspek perkembangan berinteraksi (saling pengaruh mempengaruhi)
b) Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari pengalaman
c) Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan
d) Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa pembentukan dalam masa perkembangan.
2) Menurut Soemanto (1998:192) prinsip bagi perkembangan readiness meliputi:
a) Semua aspek pertumbuhan berinteraksi dan bersama membentuk  readiness.
b) Pengalaman seseorang ikut mempengaruhi pertumbuhan fisiologis individu.
c) Pengalaman mempunyai efek kumulatif dalam perkembangan fungsi-fungsi kepribadian individu, baik yang jasmaniah maupun yang rohaniah.
d) Apabila readiness untuk melaksanakan kegiatan tertentu terbentuk pada diri seseorang, maka saat-saat tertentu dalam kehidupan seseorang merupakan masa formatif bagi perkembangan pribadinya.
d. Aspek-aspek Kesiapan
Menurut Slameto (2003:115) mengemukakan aspek-aspek kesiapan adalah:
1) Kematangan (maturation)
Kematangan adalah proses yang menimbulkan perubahan tingkah
laku sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan.
2) Kecerdasan
Di sini hanya dibahas perkembangan kecerdasan menurut J. Piaget.
Menurut dia perkembangan kecerdasan adalah sebagai berikut:
a) Sensori motor periode (0 – 2 tahun)
Anak banyak bereaksi reflek, reflek tersebut belum terkoordinasikan. Terjadi perkembangan perbuatan sensori motor dari yang sederhana ke yang relatif lebih kompleks.
b) Preoperational period (2 – 7 tahun)
Anak mulai mempelajari nama-nama dari obyek yang sama dengan apa yang dipelajari orang dewasa.
c) Concrete operation (7 – 11 tahun)
Anak mulai dapat berfikir lebih dulu akibat-akibat yang mungkin terjadi dari perbuatan yang akan dilakukannya, ia tidak lagi bertindak coba-coba salah (trial and error).
d) Formal operation (lebih dari 11 tahun)
Kecakapan anak tidak lagi terbatas pada obyek-obyek yang konkret serta:
(1) Ia dapat memandang kemungkinan-kemungkinan yang ada melalui pemikirannya (dapat memikirkan kemungkinan-kemungkinan.
(2) Dapat mengorganisasikan situasi/masalah
(3) Dapat berfikir dengan betul (dapat berpikir yang logis, mengerti hubungan sebab akibat, memecahkan masalah/berpikir secara ilmiah)
2. Pengulangan Materi Pelajaran
a. Pengertian Pengulangan Materi Pelajaran
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1994:43) mengemukakan teori pengulangan ada 3 yaitu:
a) Teori Psikologi Daya
Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya: mengamati, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berfikir dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang.
b) Teori Psikologi Asosiasi atau Koneksionisme
Belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, dan dengan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya respon benar. Seperti kata pepatah latihan menjadi sempurna.
c) Psikologi Conditioning
Menurut teori ini perilaku individu dapat dikondisikan dan belajar merupakan upaya untuk mengkondisikan suatu perilaku atau respons terhadap sesuatu. Mengajar adalah membentuk suatu kebiasaan mengulang-ulang sesuatu perbuatan..
Menurut Sardiman (1988:43) untuk mengatasi kelupaan,diperlukan kegiatan “ulangan“. Mengulangi atau memeriksa dan mempelajari kembali apa yang sudah dipelajari, maka kemungkinan untuk mengingat bahan pelajaran menjadi lebih besar.
Menurut Darsono (2000:28) latihan berarti siswa mengulangulang materi yang dipelajari sehingga materi tersebut makin mudah diingat. Guru dapat mendorong siswa supaya melakukan pengulangan misalnya dengan memberi pekerjaan rumah, membuat laporan, mengadakan ulangan harian.

b. Cara-Cara Mengulang (Review)
Menurut Thabrani (1994:115) cara mengulang materi pelajaran sebagai berikut:
1) Dilakukan untuk semua bahan yang akan diujikan
2) Usahakan untuk mengigat ide utamanya. Kesinambungan antara satu topic dengan topik yang lain dalam bab tersebut secara garis besar.
3) Periksa apakah kesinambungan itu sesuai di ringkasan yang anda buat.
4) Usahakan mengingat hal-hal penting dalam topik tersebut. Misalnya teknik tertentu, istilah khusus, atau dasar hukum suatu kegiatan.
5) Dalam mengingat kesinambungan anda masih menemui kesulitan,baca kembali paragraph yang bersangkutan.
6) Usahakan untuk memperkirakan pertayaan apa yang akan keluar dari bab ini.
7) Jika anda menghadapi ujian tengah semester dan masih ada pertanyaan yang tidak bisa anda jawab, bahaslah ini.
8) Berdiskusi dengan kawan yang mengambil mata pelajaran yang sama akan sangat membantu.
3. Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Hamalik (2003:154) mengemukakan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman.
Menurut Anni (2004:2) belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mancakup segala sesuatu yang difikirkan dan dikerjakan .
Menurut Darsono (2000:32) belajar adalah suatu kegiatan yang  melibatkan individu secara keseluruhan, baik fisik maupun psikis, untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Sardiman (1988:22) belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.
Menurut Slameto (2003:2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

b. Ciri-ciri belajar
Menurut Slameto (2003:3) ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar meliputi:
1) Perubahan terjadinya secara sadar Berarti seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.
2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya.
3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Contohnya kecakapan yang dimiliki seseorang akan terus berkembang kalau terus dipergunakan atau dilatih.
5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, ketrampilan, pengetahuan.

c. Jenis-jenis belajar
Menurut Gagne dalam bukunya Sudjana (1989:46) berpendapat bahwa belajar dapat dilihat dari segi proses yakni:
1) Belajar signal.
Bentuk belajar ini paling sederhana yaitu memberikan reaksi terhadap perangsang.
2) Belajar mereaksi perangsang melalui penguatan Yaitu memberikan reaksi yang berulang-ulang manakala terjadi reinforcement atau penguatan.
3) Belajar membentuk rangkaian
Yaitu belajar menghubung-hubungkan gejala/faktor/yang satu dengan yang lain, sehingga manjadi satu kesatuan (rangkaian) yang berarti.
4) Belajar asosiasi verbal
Yaitu memberikan reaksi dalam bentuk kata-kata, bahasa, terhadap perangsang yang diterimanya.
5) Belajar memberikan hal yang majemuk Yaitu memberikan reaksi yang berbeda terhadap perangsang yang hampir sama sifatnya.
6) Belajar konsep Yaitu menempatkan obyek menjadi satu klasifikasi tertentu.
7) Belajar kaidah atau belajar prinsip Yaitu menghubung-hubungkan beberapa konsep.
8) Belajar memecahkan masalah Yaitu menggabungkan beberapa kaidah atau prinsip, untuk memecahkan persoalan.
Menurut Slameto (2004:5) jenis-jenis belajar ada 11, meliputi:
1) Belajar bagian (part learning, fractioned learning)
Dilakukan oleh seseorang bila ia dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas.
2) Belajar dengan wawasan (learning by insight)
Menurut Gesalt teori wawasan merupakan proses mereorganisasikan pola-pola tingkah laku yang telah terbentukmenjadi satu tingkah laku yang ada hubungannya dengan penyelesaian suatu persoalan.
3) Belajar Diskriminatif (discriminatif learning)
Suatu uasaha untuk memilih beberapa sifat situasi/stimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
4) Belajar global/keseluruhan (global whole learning)
Bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang sampai pelajar menguasainya; lawan dari belajar bagian.
5) Belajar insidental (insidental learning)
Konsep ini bertentangan dengan anggapan bahwa belajar itu selalu berarah-tujuan.
6) Belajar instrumental (instrument learning)
Reaksi-reaksi seseorang siswa yang diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada siswa akan mendapat hadiah, hukuman, berhasil atau gagal.
7) Belajar intensional (intentional learning)
Belajar dalam arah tujuan, merupakan lawan dari belajar insidental, yang akan dibahas lebih luas pada bagian berikut.

8) Belajar laten (latent learning)
Perubahan-perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi secara segera, dan oleh karena itu disebut laten.
9) Belajar mental (mental learning)
Belajar mental sebagai belajar dengan cara melakukan observasi dari tingkah laku orang lain, membayangkan gerakan-gerakan orang lain.
10) Belajar produktif (productive learning)
Belajar disebut produktif bila individu mampu mentransfer prinsip menyelesaikan satu persoalan dalam satu situasi ke situasi lain.
11) Belajar verbal (verbal learning)
Belajar mengenai materi verbal dengan melalui latihan dan ingatan.

4. Hasil Belajar
a. Pengertian hasil belajar
MenurMenurut Anni hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.
Menurut Darsono mengukur hasil belajar termasuk dalam pengukuran psikologis. Dalam pengukuran psikologis ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Prinsip tersebut antara lain:
1) Pengukuran psikologis bersifat tidak langsung (indirect) berarti untuk mengukur gejala hasil belajar perlu diungkap dahulu dengan alat yang disebut tes.
2) Hasil pengukuran psikologis dipengaruhi oleh jenis instrumennya (tesnya).
3) Hasil pengukuran psikologis diwarnai oleh kondisi orang yang diukur.
Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan, hasil belajar. Relevan dengan uraian mengenai tujuan  belajar tersebut, maka hasil belajar itu meliputi:
1) hal ihwal keilmuwan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif)
2) hal ihwal personal, kepribadian atau sikap (afektif)
3) hal ihwal kelakuan, ketrampilan atau penampilan (psikomotorik )
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah pencapaian tujuan belajar yang ditunjukkan dengan perubahan perilakau siswa yang dapat diukur dengan alat penilaian yang disebut dengan tes.

b. Macam-macam tes sebagai hasil belajar
Menurut Webster’s Collegiate yang dikutip dalam bukunya Arikunto (2001:32-39) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.  Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa, tes ada 3  macam yaitu:
1) Tes Diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahankelemahan  tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Yang termasuk dalam tes diagnostik adalah tes penempatan/penjurusan IPA. IPS dan Bahasa
2) Tes Formatif
Tes formatif untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu. Yang termasuk dalam tes formatif adalah ulangan harian, mid semester.
3) Tes Sumatif
Tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Tujuannya untuk menentukan angka kemajuan hasil belajar para siswa. Yang termasuk dalam tes sumatif adalah ulangan umum pada akhir semester.

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Slameto (2003:54) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

a. Faktor Intern
Adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, dibagi menjadi tiga yaitu:
1) Faktor Jasmani
a) Faktor Kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-gangguan/kelainankelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya.
b) Cacat Tubuh
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu.
2) Faktor Psikologi
a) Inteligensi
Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar.
b) Perhatian
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.
c) Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
d) Bakat
Bakat itu mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu.
e) Motif
Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berfikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan/menunjang belajar.


f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingakt/fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.
g) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi.
3) Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.

b. Faktor Ekstern
1) Faktor Keluarga
a) Cara Orang Tua Mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya.
b) Relasi Antaranggota Keluarga
Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri.
c) Suasana Rumah
Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram. Di dalam suasanarumah yang tenang dan tenteram selain anak kerasan/betah tinggal di rumah, anak juga dapat belajar dengan baik.
d) Keadaan Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, alat tulis, buku.
e) Pengertian Orang Tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di
sekolah.
f) Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar.

2) Faktor Sekolah
a) Metode Mengajar
Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar yang  kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas belajar.
b) Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
c) Relasi Guru dengan Siswa
Di dalam relasi (guru dengan siswa) yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaikbaiknya. Hal tersebut juga terjadi sebaliknya, jika siswa membenci gurunya. Ia segan mempelajari mata pelajaran yang diberikannya, akibatnya pelajarannya tidak maju.

d) Relasi Siswa dengan Siswa
Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok.
e) Disiplin Sekolah
Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin kurang, sehingga mempengaruhi sikap siswa dalam belajar, kurang bertanggung jawab, karena bila tidak melaksanakan tugas, toh tidak ada sangsi.
f) Alat Pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu.
g) Waktu Sekolah
Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, sore/malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa.
h) Standar Pelajaran di Atas Ukuran
Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas ukuran standar. Akibatnya siswa merasa kurang mampu dan takut kepada guru.
i) Keadaan Gedung
Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik merek masing-masing menuntut keadan gedung dewasa ini harus memadai di dalam setiap kelas.
j) Metode Belajar
Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa itu. Juga dalam pembagian waktu untuk belajar.


3) Faktor Masyarakat
a) Kegiatan Siswa dalam Masyarakat
Perlulah kiranya membatasi kegiatan siswa dalam masyarakat supaya jangan sampai mengganggu belajarnya. Jika mungkin memilih kegiatan yang mendukung belajar.
b) Mass Media
Yang termasuk dalam mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar, majalah, buku-buku, komik-komik dan lain-lain. Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya.
c) Teman Bergaul
Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana (jangan terlalu ketat tetapi juga jangan lengah)
d) Bentuk Kehidupan Masyarakat
Kehidupan masayarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Anak/siswa tertarik untuk ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang di sekitarnya. Ada tiga unsur dalam kwalitas pengajaran yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yakni:
1) Kompetensi Guru
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 76,6% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kompetensi guru, dengan rincian, kemampuan guru mengajar memberikan sumbangan 32,43%, penguasaan materi pelajaran memberikan sumbangan 32,58% dan sikap guru terhadap mata pelajaran memberikan sumbangan 8,60%.
2) Karakteristik Kelas
a) Besarnya kelas (class size)
Ukuran yang biasa digunakan ialah ratio guru dengan siswa. Pada umumnya dipakai ratio 1 : 40, artinya satu orang guru melayani 40 siswa.
b) Suasana belajar
Suasana belajar yang demokratis akan memberi peluang mencapai hasil belajar yang optimal, dibandingkan dengan suasana belajar yang kaku, disiplin yang ketat dengan otoritas ada pada guru.
c) Fasilitas dan sumber belajar yang tersedia
Sering kita temukan bahwa guru merupakan satu-satunya sumber belajar di kelas.
3) Karakteristik Sekolah
Karakteristik sekolah berkaitan dengan disiplin sekolah, perpustakaan yang ada di sekolah, letak geografis sekolah, lingkungan sekolah, estetika dalam arti sekolah memberikan perasaan nyaman, dan kepuasan belajar bersih, rapih dan teratur.
6. Mata Pelajaran Ekonomi
Mata pelajaran ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mata pelajaran ekonomi dan mata pelajaran akuntansi. Pengertian ekonomi adalah pengetahuan mengenai peristiwa dan persoalan yang berkaitan dengan upaya manusia secara perseorangan (pribadi), kelompok (keluarga, suku bangsa, organisasi) dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dihadapkan pada sumber yang terbatas (kurikulum, 1993:1).
Pengertian akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi (Haryono, 2000:5).
Karakteristik mata pelajaran akuntansi adalah: (1) seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat, (2) materinya berupa pokok-pokok bahasan, (3) pokok-pokok bahasan tersebut diurutkan sesuai dengan sekuensial proses akuntansi (kurikulum, 2004:3)




B.   Kerangka Berfikir

Dengan adanya kesiapan belajar terhadap suatu obyek atau aktivitas maka akan mendorong seseorang lebih mencurahkan perhatiannya pada obyek terebut. Dalam proses belajar kesiapan menyebabkan seseorang belajar secara aktif, sungguh-sungguh dan penuh gairah. Belajar yang penuh kesiapan akan menumbuhkan hasil yang memuaskan, tetapi sebaliknya belajar tanpa kesiapan memungkinkan hasil yang dicapai kurang memuaskan.
Dalam belajar, pengulangan materi pelajaran mempunyai peranan yang sangat penting, sebab dengan adanya pengulangan materi pelajaran siswa akan berusaha akan membuka, membaca dan memahaminya atas materi yang telah diberikan oleh guru pada waktu di sekolah. Selain itu, dengan adanya pengulangan materi pelajaran maka guru akan mengetahui tentang penguasaan materi pelajaran yang telah disampaikan kepada siswa. Jadi seorang siswa yang sering melakukan pengulangan materi pelajaran baik di rumah maupun di sekolah akan memperoleh hasil belajar yang memuaskan, dan sebaliknya apabila siswa yang tidak pernah melakukan pengulangan materi pelajaran hasil belajarnya juga rendah.















Flowchart: Alternate Process: HASIL
BELAJAR




 



















Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir di atas penulis mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:
Ha : Ada pengaruh positif yang signifikan antara kesiapan belajar, dan pengulangan materi pelajaran terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas II MA Al Asror Gunung Pati Tahun Pelajaran 2004/2005
Ho : Ada pengaruh negatif yang signifikan antara kesiapan belajar, dan pengulangan materi pelajaran terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas II MA Al Asror Gunung Pati Tahun Pelajaran 2004/2005
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan menggunakan pendekatan sample. Menurut Arikunto (1998:117) penelitian sample adalah penelitian yang hanya akan meneliti sebagian dari populasi. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
A. Populasi
Menurut Arikunto (1998:115) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kela II MA Al Asror  Gunung Pati tahun pelajaran 2004/2005 yang terdiri dari kelas II A, kelas II B, kelas II C sebanyak 142 siswa.
B. Sampel
Menurut Arikunto (1998:117) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sebagai wakil dari populasi, sample harus benar-benar reprentatif dalam arti segala karakteristik dari populasi hendaknya tercermin pula dalam sample yang diambil (Sudjana, 1996:6) Dalam penelitian ini sampel diambil dari salah satu kelas diantara kelaskelas yang ada pada populasi. Populasi dikelompokkan menjadi beberapa kelas, yaitu ada 3 kelas, terdiri dari kelas II A, II B dan II C kemudian dilakukan pengundian terhadap 3 kelas tersebut. Hasil pengundian yang menjadi sample adalah kelas II A karena menggunakan kluster random sampling yaitu dilakukan terhadap sejumlah kelompok atau kluster tanpa memperhatikan jumlah unit sample di dalam setiap kelompok/kluster. Kelas yang terpilih sebagai sampel dianggap memiliki karakteristik yang sama. Ini dilihat dari beberapa persamaan berikut, bahwa setiap individu:
1. Mendapatkan materi pelajaran yang sama dengan banyak jam pelajaran
yang sama.
2. Menggunakan buku sumber yang sama dan diajar oleh guru yang sama


Tabel 1: Gambar Populasi dan Sampel
Kelas
Jumlah Populasi
Sampel
L
P
Jumlah
A
B
C
20
24
25
28
24
21
48
48
46
48
-
-
Jumlah
69
73
142
48
    Sumber: Dokumen Guru Mata Pelajaran Ekonomi

C. Variabel Penelitian
Menurut Arikunto (1998:99) variabel penelitian adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian. Variabel yang dimaksud adalah:
1. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependent (variabel terikat). Jadi variable bebas adalah variabel yang mempengaruhinya (Sugiyono, 2003:3) Dalam penelitian ini variabel bebasnya di beri symbol X, meliputi:
a. Kesiapan belajar yang diberi simbol X1 Indikatornya:
1) Kondisi fisik siswa
2) Mental
3) Emosional
4) Kebutuhan
5) Pengetahuan

b. Pengulangan Materi Pelajaran yang diberi simbol X3 Indikatornya:
1). Mengerjakan soal-soal latihan
2). Membuat laporan
3). Mempelajari kembali apa yang sudah dipelajari
4). Ulangan harian
2. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2002:3) Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar yang diberi simbol Y. Hasil belajar yang digunakan adalah hasil belajar mata pelajaran ekonomi yang dinyatakan dalam angka yang akan diambil dari nilai ulangan umum pelajaran ekonomi pada semester 2 tahun pelajaran 2004/2005.

D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Metode Angket
Menurut Arikunto (1998:140) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang kesiapan belajar, motivasi belajar dan pengulangan materi pelajaran pada siswa kelas II semester 2 MA Al asror Gunung Pati Tahun
Pelajaran 2004/2005. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 1998:141).
2. Metode Dokumentasi
Menurut Arikunto (1998:236) metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang daftar nama, jumlah siswa yang menjadi populasi serta untuk penentuan sampel, nilai ulangan umum semester 2  (dua) mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas II MA Al Asror Gunung Pati Tahun Pelajaran 2004/2005.





E. Validitas dan Reliabilitas
Validitas dan reliabilitas dapat diketahui dengan melakukan uji coba
instrument. Menurut Arikunto (1998:211) sebaiknya subyek uji coba diambilkan
dari populasi yang nanti tidak akan dikenai penelitian.
1. Validitas
Menurut Arikunto (1998:160) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Keterangan:
RXY : koefisien korelasi X terhadap Y
N : jumlah responden
ΣX : jumlah skor item
ΣY : jumlah skor total
ΣX2 : jumlah kuadrat skor item
ΣY2 : jumlah kuadrat skor total
ΣXY : jumlah perkalian skor item dengan skor total
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan Rxy tabel dengan taraf signifikansi 5% jika Rxy hitung lebih besar daripada Rxy butir soal dikatakan valid. Berdasarkan hasil pengujian validitas dengan menggunakan computer (lihat pada lampiran) bahwa nilai korelasi antara item pertanyaan dengan total skor variable memiliki nilai yang lebih besar dari 0,444 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan yang disebarkan kepada responden valid.
2. Reliabilitas
Menurut Arikunto (1998:173) reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabilitas artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Reliabilitas dari penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Alpha karena instrumen yang digunakan berupa angket dan skornya bukan 1 dan 0.
Keterangan:
R11             : reliabilitas instrumens
k                         : banyaknya butir pertanyaan/banyaknya soal
        : jumlah varians total
           : varians total

F. Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Metode Analisis Deskriptif Persentase
Metode analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing indikator dalam setiap variable agar lebih mudah dalam memahaminya. Rumus yang digunakan adalah:
Keterangan:
N = nilai yang diperoleh
N = jumlah total responden
% = persentase

cara menentukan besarnya tabel criteria adalah:
a. Menentukan angka persentase tertinggi

b. Menentukan angka persentase terendah
c. Menentukan rentang persentase
     = % tertinggi - % terendah
d. Menentukan kelas interval persentase
     = % tertinggi: skor maksimal

2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2005:110) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
b. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas artinya antara variable independent/bebas yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan yang sempurna (Algifari, 2000:84). Cara untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas adalah dengan cara mengkorelasikan antar variable dan apabila korelasinya signifikan maka antar variable bebas tersebut terjadi multikolinieritas (Algifari, 2000:85).
c. Uji Heterosdekasitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homodeskatisitas atau tidak mengandung heterokedastisitas.

3. Analisis Statistik
a. Metode Analisis Regresi Linier
Mengacu pada tujuan dan hipotesis penelitian, maka model analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Model analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variable bebas dengan variable terikat, yaitu antara kesiapan belajar (X1), motivasi belajar (X2) dan pengulangan materi pelajaran (X3) terhadap hasil belajar ekonomi (Y). Selain itu juga untuk mengetahui
sejauh mana besarnya pengaruh antara variable bebas dengan variable terikat, baik secara bersama-sama (simultan) maupun secara parsial. Spesifik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
(Gujarati, 1999)
dimana :
Y        = Variabel hasil belajar ekonomi
X1         = Kesiapan belajar
X2         = Motivasi belajar
X3         = Pengulangan materi pelajaran
β1β2β3 = Koefisien regresi
e         = Kesalahan pengganggu

Pengujian terhadap hipotesis penelitian dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
1) Uji F-statistik
Uji ini digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variabel independen (X1 , X2 dan X3) secara bersamasama atau simultan terhadap variabel dependen (Y). Nilai F dapat dicari dengan rumus :

Hipotesis untuk uji F :
Ho                : a1=a2=a3=0, artinya tidak ada pengaruh secara bersama-sama antara variabel bebas dan variabel terikat.
Ha               : a1a2a3=0, artinya terdapat pengaruh secara bersama-sama antara variabel bebas dan variabel terikat.

2) Uji t-statistik
Digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t-statistik hitung dapat dicari dengan menggunakan rumus :
Hipotesis untuk uji t :
Ho     : a1=a2=a3=0, artinya tidak ada pengaruh secaraparsial antara variabel   bebas dan variabel terikat.
Ha        : a1a2a30, artinya terdapat pengaruh secara parsial antara variabel bebas dan variabel terikat.

b. Menentukan Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah di antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variable terikat (Ghozali, 2005:83). Oleh karena itu sebaiknya digunakan nilai adjusted R2.
c. Menentukan Koefisien Determinasi Parsial
Untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan oleh masing-masing predictor atau secara parsial, digunakan rumus sebagai berikut:



BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan penyebaran kuesioner pada siswa kelas II MA Al Asror Gunung Pati tahun pelajaran 2004/2005 kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 10.0 diperoleh hasil penelitian dan pembahasan sebagai berikut:
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Deskriptif Hasil Penelitian
Analisis deskriptif masing-masing indikator dalam setiap variable adalah sebagai berikut:
a. Analisis deskriptif kesiapan belajar
Berdasarkan penskoran hasil angket variabel kesiapan belajar diperoleh hasil bahwa secara umum kesiapan belajar siswa kelas II MA Al Asror Gunung Pati tahun pelajaran 2004/2005 mempunyai persentase yang baik yaitu 77,52%.

Tabel 2: Hasil Analisis Deskriptif Kesiapan Belajar
Indikator
Skor (%)
Kategori
Kondisi Fisik Siswa
Mental
Emosional
Kebutuhan
Pengetahuan
78,65
79,69
79,43
78,99
69,53
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

Berdasarkan tabel analisis tersebut tampak bahwa kondisi fisik siswa, mental, emosional, kebutuhan, pengetahuan siswa kelas II MA Al Asror Gunung Pati tahun pelajaran 2004/2005 berada dalam kategori baik yaitu pada interval 62,50% sampai dengan 81,25%.

b. Analisis deskriptif pengulangan materi pelajaran
Indikator yang menunjukkan adanya pengulangan materi pelajaran yang diukur dengan menggunakan angket adalah mengerjakan soalsoal latihan, membuat laporan, mempelajari kembali apa yang sudah dipelajari dan ulangan harian. Analisis deskriptif indicator pengulangan materi pelajaran tampak pada tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4: Hasil Analisis Deskriptif Pengulangan Materi Pelajaran
Indikator
Skor (%)
Kategori
Mengerjakan soal-soal latihan
Membuat laporan
Mempelajari kembali apa yang sudah
dipelajari
Ulangan harian
76,82
80,99
71,88
78, 13
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

Sumber: data setelah diolah
Berdasarkan tabel analisis tersebut tampak bahwa mengerjakan
soal-soal latihan, membuat laporan, mempelajari kembali apa yang
sudah dipelajari dan ulangan harian siswa kelas II MA Al Asror
Gunung Pati tahun pelajaran 2004/2005 berada dalam kategori baik
yaitu berada pada interval 62,50% sampai dengan 81,25%. Ini berarti
bahwa sebagian besar siswa kelas II MA Al Asror sudah melakukan
pengulangan materi pelajaran dengan baik sesuai dengan yang
diharapkan oleh Bapak Ibu guru yang mengajar.




d. Analisis deskriptif hasil belajar
Hasil belajar siswa yang ditunjukkan dalam ulangan umum semester II tampak pada table 5 sebagai berikut:

Table 5: Nilai Ulangan Umum
Nilai
Jumlah
Kategori
< 55
55 – 69
70 – 84
85 - 100
-
6
42
-
Kurang baik
Cukup baik
Baik
Sangat baik
Sumber: data setelah diolah
Sebagian besar siswa (42 orang) mempunyai nilai ulangan umum
yang baik yaitu antara 70 sampai dengan 84 dan hanya ada enam orang
siswa yang termasuk dalam kategori cukup baik yaitu antara 55 sampai
dengan 69.
2. Analisis Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Hasil perhitungan normalitas data pada lampiran menunjukkan bahwa penyebaran plot berada di sekitar dan sepanjang garis 45o dengan demikian menunjukkan bahwa data-data pada variable penelitian berdistribusi normal. Lebih jelasnya penyebaran plot tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1: Grafik Uji Normalitas

b. Uji Multikolinieritas
Model regresi ganda yang baik untuk menjelaskan variable terikat yaitu tidak mengandung multikolinieritas yaitu antar variable bebas tidak ada hubungan yang sempurna. Pengujian ada tidaknya multikolinieritas antara variable bebas dapat dilihat dari VIF. Dari hasil uji multikolinieritas seperti pada lampiran untuk kesiapan belajar 1,320, motivasi belajar 2,491 dan pengulangan materi pelajaran sebesar 2,499. Nilai VIF > 0,1 atau sama dengan nilai VIF < 10 maka dapat disimpulkan tidak mengandung multikolinieritas

c. Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil analisis dengan program komputasi SPSS for  Windows release 10 diperoleh scatter plot yang tidak membentuk pola tertentu, maka model regresi tidak memiliki gejala heteroskedastisitas. Lebih jelasnya pola scatter plot dari hasil
perhitungan diperlihatkan di bawah ini.
 Gambar 2: Grafik Uji Heteroskedastisitas
B. Pembahasan
1. Pengaruh Kesiapan Belajar, dan Pengulangan Materi Pelajaran Terhadap Hasil Belajar Kesiapan belajar, dan pengulangan materi pelajaran merupakan prinsip-prinsip belajar yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Semakin baik kesiapan belajar siswa, semakin seringnya melakukan pengulangan materi pelajaran maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh siswa. Selama mengikuti kegiatan belajar mengajar kesiapan belajar siswa yang terdiri dari kondisi fisik siswa, mental, emosional, kebutuhan dan pengetahuan turut menentukan pencapaian hasil belajarnya. Semakin baik kesiapan belajar seseorang akan mempermudah siswa dalam menerima materi pelajaran yang diberikan oleh guru sehingga hasil yang diperoleh akan baik pula.
Kondisi fisik adalah salah satu bagian yang harus benar-benar diperhatikan oleh siswa. Karena dengan kondisi fisik yang baik tidak mudah sakit-sakitan akan membantu seseorang dalam menerima materi pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah akan dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi pelajaran yang dipelajari kurang atau tidak akan berbekas. Kesehatan siswa dapat dilihat dari pola makanan yang dikonsumsinya. Kebanyakan siswa kurang memperhatikan kualitas gizi dari makanan yang dimakannya sehingga gizi yang diperlukan oleh tubuh masih kurang. Dari hasil analisis deskriptif diketahui bahwa kondisi fisik siswa kelas II MA Al Asror Gunung Pati tahun  elajaran 2004/2005 adalah 78,65% yang termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki kondisi fisik yang baik, yang berarti pula siswa jarang mengalami sakit sehingga tidak mengganggu dalam mengikuti pelajaran. Gangguan emosional yang biasanya dialami oleh siswa disebabkan siswa tidak dapat mengontrol dirinya dalam menangani suatu masalah, sehingga siswa tersebut larut dalam masalah yang ia hadapi sehingga tidak dapat konsentrasi yang dapat mengganggu proses belajar. Dari hasil analisis deskriptif diperoleh angka 79,43% untuk indikator emosional sehingga termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi emosional siswa kelas II MA Al Asror tahun pelajaran 2004/2005 adalah baik sehingga tidak menimbulkan kesulitan bagi siswa dalam mengikuti pelajaran.
2.  Pengaruh Pengulangan Materi Pelajaran Terhadap Hasil Belajar Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini, ternyata ada pengaruh yang signifikan pengulangan materi pelajaran terhadap hasil belajar. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji parsial yang diperoleh sebesar 10,89% dan koefisien sebesar 0,195. Hal ini menunjukkan bahwa seringnya melakukan pengulangan materi pelajaran akan mengakibatkan daya ingatnya kuat. Mengerjakan soal-soal latihan merupakan salah satu penentu keberhasilan belajar. Siswa yang sering mengerjakan soal-soal latihan akan menjumpai berbagai macam bentuk soal yang akan menambah pengetahuan siswa dalam memahami materi pelajaran. Siswa yang dapat memahami materi pelajaran akan berpengaruh terhadap hasil belajar menjadi lebih baik. Dari hasil analisis deskriptif diperolah angka untuk indikator mengerjakan soal-soal latihan sebesar 76,82% dalam kategori baik. Hal ini berarti bahwa siswa yang mengerjakan soal-soal latihan mampu memahami materi pelajaran sehingga hasil belajarnya baik. Membuat laporan merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh guru dalam pengulangan materi pelajaran. Dengan adanya pembuatan laporan itu diharapkan siswa mengerti apa yang sudah dipelajari. Pembuatan laporan yang dikerjakan siswa dengan baik akan dapat membekas dalam fikirannya sehingga ketika ada soal tentang materi yang menyangkut laporan itu siswa dapat mengerjakan dan memperoleh hasil belajar yang baik pula. Dari hasil analisis deskriptif diketahui bahwa ketertiban dan ketepatan siswa dalam membuat laporan baik yaitu sebesar 80,99%. Pelajaran yang sudah diberikan oleh Bapak Ibu guru di sekolah harus dipelajari kembali setelah sampai di rumah karena hal itu dapat memperkuat daya ingatnya.


BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan pada Bab IV diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh yang signifikan antara kesiapan belajar, dan pengulangan materi pelajaran terhadap hasil belajar pada siswa kelas II MA Al Asror Gunung Pati tahun pelajaran 2004/2005 baik secara simultan maupun parsial.
2. Besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel kesiapan belajar, dan pengulangan materi pelajaran terhadap hasil belajar secara simultan adalah 66,1% dan secara parsial untuk kesiapan belajar sebesar 11,36%, Dari hasil analisis tersebut diketahui bahwa motivasi belajar memberikan kontribusi yang tinggi terhadap pencapaian hasil belajar siswa diikuti oleh kesiapan belajar dan pengulangan materi pelajaran.

B. Saran
Memperhatikan hasil penelitian tersebut, maka peneliti menyarankan:
1. Sekolah lebih meningkatkan fasilitas perpustakaan agar terjadi keseimbangan antara jumlah buku dengan jumlah siswa sehingga siswaa dapat memanfaatkan berbagai buku yang ada di perpustakaan yang dapat meningkatkan pengetahuan mereka.
2. Pihak guru dalam mengajar hendaknya menggunakan media LKS, sehingga siswa dapat mempelajari materi pelajaran yang akan dipelajari di sekolah dan dapat digunakan untuk mempelajari kembali apa yang sudah dipelajari di sekolah.
3. Pihak guru hendaknya memberi tugas agar siswa dapat mempelajari kembali apa yang sudah di pelajari dan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada di perpustakaan.


DAFTAR PUSTAKA
Algifari, 2000. Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi. Yogyakarta: PT BPEE
Ali, Mohammad. 1993. Penelitian Kependidikcrn Prosedur dan Strategi. Bandung:
Angkasa
Anni, Catharina Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta
.......................... 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Darsono dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press
Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
2003. Kurikulum 2004 SMA Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan
Penilaian Mata Pelajaran Ekonomi. Jakarta: Depdiknas
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate degan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit UNDIP
Hadi, Sutrisno. 2000. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset
Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: Bumi Aksara
Haryono, Jusuf. 2001. Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta : STIE YKPN.
Kurikulum. 1993. Kurikulum Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta:
Depdikbud
Nasution. 2004. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bum i Aksara
Poerwadarminto. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud
Purwanto, Ngalim. 1998. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2002. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Soemanto, Wasty. 1998. Psikologo Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta



BIODATA PENGEDIT

Nama                               : Mardyana Mardin
Nama Panggilan                : Nana
Tempat     /tanggal lahir    : Ujung Pandang, 18 oktober 1993
Alamat                              : Jln. Borong Raya No. 134 B              
Agama                              : Islam
Hobby                              : Nonton TV dan dengar music
Nis                                    : 085304
No. Urut                           : 18
Kelas                                : XII IPA 3
Sekolah                             : SMA NEGERI 12 MAKASSAR